Catatan Ngopi: Makmur Jaya Coffee Roaster

Setelah cerita-cerita soal Fore Coffee di postingan yang lalu, ada dua rekomendasi Makmur Jaya Coffee Roaster di kolom komentarnya. Beruntung sekali, kantor saya deket banget dari Makmur Jaya, atau affectionately called MakJay by my office mates.

Biasanya, kantor saya memesan dua jenis minuman untuk meeting internal: kopi dan non-kopi. Kalau Makmur Jaya, yang dipesan adalah minuman coklat dan kopi susu. Karena saya nggak begitu suka minum coklat, kopi jadi pilihan saya.

Kopi susu Makmur Jaya punya karakter yang creamy dan pekat. Baik kopi dan rasa susu sama-sama kuat, tapi tidak bersaing. Pokoknya ini termasuk kopi yang enak di lidah saya 😀 tapi menghantam untuk jantung dan lambung saya 🫵🙃.

Pertama kali minum kopsus MakJay, saya hanya sanggup menghabiskan separuh. Sisanya diminum esok harinya. LEMAH BANGET GAK SIH… emang separah itu pas pertama nyoba. Tapi saya suka banget rasanya! Creamy tapi kopinya tetep berasa gituu lho.

Selain menu kopi, Makmur Jaya juga menyediakan brownies, cookies dan beberapa pastry lainnya. Yang pernah saya coba cookies dan brownies-nya saja. Bukan yang istimewa, tapi enak dan cocok dimakan dengan kopinya.

Untuk lokasi, outlet dekat kantor saya, alias Jalan Sawunggaling, adalah outlet yang paling luas. Outlet lainnya yang berada di Sarijadi dan Lengkong jauh lebih kecil. Tempat yang ini nyaman, dengan bangunan zaman belanda yang jadi base-nya. Penandanya nggak terlalu terlihat dari jauh, tapi kalau lihat ke dindingnya, ada neon lights gituu.

Nah, tempat yang lebih luas ini sekaligus bikin tempatnya paling penuh—karena nggak cuma penduduk lokal yang mampir, tapi juga wisatawan. Lokasinya yang di tengah kota juga membuat tempatnya mudah dicapai. Nggak sekali dua kali tempat sekitarnya sering ketumpahan macet gara-gara mobil yang parkir bolak-balik ke sana.

Kalau saya sendiri, cuma sekali saja main ke sana untuk duduk; itu pun karena ngantri. Sisanya selalu takeaway atau dibeliin OB kantor buat rapat heheh. Tempatnya kurang enak buat WFO karena kursinya kecil-kecil—tipikal coffee shop  yang lebih cocok buat nongkrong sebentar atau gosip dikit-dikit.

Nonetheless, kopi-nya sudah masuk jadi daftar favorit saya!

Makmur Jaya Coffee Roaster
Instagram: @makmurjayacoffee

if you love my writings, consider sign-up for my email newsletter to get monthly recap and more. 💛

Komentar

  1. akhirnya muncul juga si ((Makjay)) ini sebagai postingan 🤣. dia memang creamy sekali dan rasa kopinya masih berasaaaa even untuk yang normal sugar juga masih not too sweet! sebagai seseorang yang suka sekali dengan kopi creamy, aku langsung jatuh cinta dengan Makjay dari tegukan pertama wkwk #lebay.

    ME THE SAME! kalau boleh jujur, aku lebih seringnya minum kopi susu tuh 1 gelas b2 bareng doi, Kak 🤣 soalnya kalau habisin sendiri tuh terlalu deg-deg-an dan biasanya jadi lancar banget pencernaan WKWK meski udah sering minum kopi tapi aku masih deg-deg-an tiap abis minum, malah kalau kopinya terlalu kenceng bisa gemeteran dan sesek nafas 😂. btw, kalau ada pilihan kopi decaf mungkin Kak Mega bisa coba biar nggak deg-degan soalnya dia tanpa kafein kecuali emang niatnya minum kopi biar bikin melek 🤣. sekarang setelah sering minum Fore, gimana reaksi tubuh terhadap Makjay? masih deg-degan parah seperti waktu pertama minum nggak, Kak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. astaga ternyata aku tidak sendiri HAHAHA. minum kopi setengah-setengah adalah koentji,,, ih iya bener bgt aku juga suka jadi terlalu deg2an dan gemeteran :') kalo decaf, kayaknya masih jarang yang menyediakan atau akunya yang mager nanya. soalnya biasanya harganya bedaaa 🤣 (gak mau rugi oy oyyyy)

      NAHHH! seiring waktu, nampaknya sekarang aku udah bisa ngabisin makjay ini satu sekaligus! selanjutnya semoga pas minum kopi lainnya juga gitu, soalnya masih banyak merek kopi yang bikin aku gak tahan karena efeknya 🤣

      Hapus
  2. Akhirnya makjay ditulis juga. Sepertinya bakal terbiasa dengan kopinya makjay. Jujur sih aku tetap suka kopi susu yang tidak manis dan kopinya tetap berasa.

    Sebetulnya bagus kalau seseorang tahu tentang kebiasaan minum kopinya. Sepeti kopi apa yang cocok dan batas kemampun minum kopi. Kalau dikira tidak kuat akhirnya memilih berhenti daripada dipaksa untuk lanjut.

    Sepertinya besok kalau ke bandung mesti singgah di makjay juga :D
    Makasih reviewnya kak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. kayaknya kalau dulu, saya tuh jor-joran gitu minum kopi, pake maksain diri. kalau sekarang udah paham kapan waktu minum, apa yang diminum, dan segimana minumnya. walaupun memang harus lewat trial and error, tetep :D

      yup, sepertinya makjay cocok nih soalnya dia tipe yang pekat. tapi yang kopsus ini nggak bisa less sugar, maka lebih baik pesan yang edisi custom (?)nya gituu. semoga nanti sempat nyoba ya kalau ke Bandung!

      Hapus

Posting Komentar