Rumah yang Menghilang



Sebelum menikah dan menempati rumah sendiri, saya tinggal di rumah orangtua. Ada periode kos, tapi hanya sebentar. Rumah yang kadang terasa besar dan sepi, tapi ternyata hangat. Mungkin karena sebagian besar masa kecil saya ada di sana.

Saya tinggal di rumah itu sejak tahun 1993, sejak belum bisa mengingat. Sempat tinggal di luar kota namun hanya setahun. Rumah itu menjadi tempat saya pulang—sejak halaman belakang masih ada pohon cabai dan belimbing, sampai ketika renovasi besar-besaran dan kamarnya jadi lima. Sampai Ibu meninggal dua tahun setelah rumah selesai dan ruang tengah menjadi tempat persemayaman jenazahnya.

Tahun 2021 lalu Ayah memutuskan untuk menjual rumah itu, karena satu dan lain hal. Tadinya saya pikir keluarga kami akan pindah jauh; ternyata pindahnya dekat, hanya dua rumah saja. Ini artinya kami hanya berpindah rumah tanpa harus berganti lingkungan. I thought that would be easier.

baca lanjutannya di sini.

Tulisan ini dipublikasi lengkap di substack. Langganan menggunakan email untuk mendapatkan tulisan-tulisan yang tidak selalu ada di blog ini.