Tempat yang ketemu tidak sengaja kadang punya keistimewaan tersendiri. Kafe ini adalah penemuan dari akhir tahun 2022. Maklum, karena sempat hiatus ngeblog, jadinya baru sempat di-share sekarang. Sampai hari ini, kafe ini masih menjadi salah satu dessert cafe yang populer di Bandung!
So here’s the thing —Abang bukan tipe explorer, dan lebih suka mencoba tempat yang tried and tested, atau paling tidak sudah terjamin terkenal. Saya lebih suka coba-coba, tapi mager juga kalau endingnya Abang bilang gak enak. Plus, Bandung ini benar-benar kota sejuta kafe (nggak bohong loh). Setiap ngedip ada tempat baru, semua berlabel viral dan semua dipromosikan oleh influencer. Saya nggak tahu mana yang betulan enak atau cuma enak karena dibayar. Jatuhnya malah jadi malas mencari. 😅
Nah, kami sendiri nggak sengaja ke sini karena servis mobil antri, dan baru beres siang. Karena bingung harus ngapain sambil menunggu, jadinya jalan kaki ke tempat sekitar. Kebetulan daerah ini juga dekat dengan kontrakan saya dan Abang waktu belum pindah ke rumah sekarang. Saat berbelok ke jalan kecil dari sisi jalan protokol, kami menemukan tempat ini.
Tema kafe-nya adalah Korean Dessert Cafe—dan sesuai temanya, dekorasinya manis! Estetikanya clean and cute. Banyak spot yang mudah jadi tempat foto, alias instagram-able. Kafe ini juga rutin mengganti seasonal decor-nya, misalnya ketika Natal dan Valentine. Menyenangkan dan tampilannya jadi nggak membosankan. Sayang kamera saya nggak bisa menangkap dengan baik, jadi mendingan cek instagramnya di bawah.
Anyway, tempatnya kecil, jadi nggak bisa untuk berkunjung ramai-ramai. Cocok buat ngobrol yang niatnya santai nan cozy. Di bagian luar juga ada area duduk outdoor yang lebih besar dari area indoornya.
Sajian utama kafe super gemes ini tentu saja dessert, khususnya tiramisu. Ada beberapa jenis tiramisu dan mereka hanya menyediakan opsi dine-in. Selain itu ada berbagai macam cake, pastry, dan pie. Orang yang suka dessert pasti seneng banget ke sini, karena dimanjakan dengan tampilan visual cantik dan jenis yang beragam.
Oh ya, kafe ini juga berdampingan dengan tempat makan wagyu dan sajian gurih asin lainnya. Sepertinya pemiliknya sama. Jadi di kafe ini, bisa pesan menu makanan berat juga. Sayangnya saya belum sempat mencoba menu gurihnya, padahal katanya enak juga, tuh.
Menu yang Kami Pesan
Tiramisu
Saat tahu inilah menu andalannya, tentu saja kami tidak mau ketinggalan. Apalagi karena menu tiramisu ini hanya bisa didapatkan dengan dine-in, tidak bisa takeaway. Saya suka nih, karena ini berarti Peach of Cake sangat percaya diri dengan produknya.
Nggak salah kalau ini produk andalan, karena rasanya enak banget! Aroma kopi yang lembut berpadu dengan rasa creamy keju **yang tidak bikin eneg sama sekali. Jenis kuenya bukan yang terlalu manis, bahkan bisa dibilang tidak manis, tapi terasa seperti sebenar-benarnya dessert.
Meskipun ukurannya kecil, rasanya kenyang ketika makan ini. Belum lagi pengalaman makannya juga menyenangkan—sebelum kita makan, kita harus menuangkan dulu sausnya.
Slice of the Day: Strawberry Cheese Cake
Ini dia yang menarik lainnya: slice if the day! Kalau restoran lain ada soup of the day atau salad of the day, Peach of Cake punya rotasi cake yang berganti-ganti. Tapi tenang, untuk yang jadi menu favorit, cake -nya tersedia selalu, seperti Strawberry Cheese Cake 🍰 ini.
Saya termasuk orang yang nggak begitu suka cake; tetapi pengecualian untuk cake yang ini. Lagi-lagi kesannya sama: Rasanya segar, creamy tapi tidak bikin eneg. Cake yang satu slice -nya besar bisa saya habiskan tanpa terpaksa. Kuenya fluffy dan wangi. Best!
Rose Lemonade
Karena waktu itu saya belum berani minum kopi, saya memesan mocktail yang ada di deretan menu. Rose Lemonade ini, sesuai namanya, adalah campuran segar lemonade dengan warna pink dan sedikit aroma bunga 🌸. Rasanya manis banget, jadi sebaiknya menunggu sampai esnya sedikit mencair, baru diminum.
Cappuccino by SLKV
Tidak ketinggalan, di Peach of Cake juga ada menu kopi. Menunya standar, seperti americano, latte, V60, dan cappuccino. Sayangnya pengalaman kami kurang oke—menurut Abang, rasanya seperti kopi yang diguyur air begitu saja alias nggak berasa.
Karena belum ke sana lagi, jadi belum bisa mencoba kopinya lagi. Semoga saja sudah lebih baik kopinya. Entah kami yang kebetulan nggak beruntung, atau memang kopinya kurang enak? 😆 Buat saya wajar sih kalau kopinya nggak enak-enak banget, lha itu kan kafe dessert.
Overall Impression
Walaupun belum sempat ke sini lagi, saya tahu bahwa tempat ini pantas didatangi lebih dari sekali. Selain menunya yang lezat dan beragam, dekor kafenya yang selalu diubah membuat tempatnya tidak membosankan meskipun sempit. Tidak heran sampai saat ini Peach of Cake selalu ramai dengan pengunjung. Saran saya, kalau datang mungkin lebih baik hari kerja, atau datang lebih pagi agar tidak terlalu penuh.
Peach of Cake
Jl. Karangsari No.15A, Pasteur, Kec. Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat 40161
agak menangis baca blog ini soalnya aku dulu penyuka dessert... sweet tooth banget, tapi sejak negara api menyerang, aku ga consume gluten, gula buatan dan dairy, jadinya makanan kayak gini udah tercoret duluan.
BalasHapusPadahal dulu aku paling demen beli cheese cake yg di breadtalk, inget dulu suka beli yg di BIP. suka beli roti-O juga karena aromanya pikabitaeun.
tapi sekarang, dessert version akunya lebih ke katimus, kelepon bergula aren dan jajanan pasar tradisional lainnya,
anyway, lihat tiramisu jadi inget eskrim vinetta ya... apa vienetta juga eskrim tiramisu? hehe..
aku baru tahuuu kalau kang ady dulunya bisa makan segala hal! aku kira dari dulu udah alergi (?) gluten... duh sedih banget ya pasti harus meninggalkan apa yang biasa dimakan...
Hapuseh vienetta emang rasanya kayak tiramisu gak sih? seinget saya yang versi 90-an dulu gitu, tapi lebih kecil hahahaha.
habis lihat akun IG cafenya, huaaa, cute-cute banget cakenya, Kak 😭 beneran Korean cafe banget sih ini! eh, tapi Kakak bener deh, Bandung tuh kayak kota sejuta cafe! setiap belokan ada cafe, dalam 1 gang bisa ada beberapa cafe sekaligus dan selalu ramai! aku cukup kaget waktu lihat hal ini wkwk, Jakarta kayaknya masih kalah dalam hal banyaknya cafe(?)
BalasHapusbisa dibilang aku penyuka cake, tapi nggak bisa makan yang terlalu manis, jadi begitu baca postingan ini aku melihat tiramisu dan strawberry cheese cakenya menggiurkan sekali! ditambah rasanya nggak bikin eneg, bikin penasaran!🥺. kalau nanti aku main ke Bandung, aku akan masukan cafe ini ke list untuk dicoba! 🙈
oiyaa, beberapa waktu lalu aku mencoba reply email newsletter Kakak wkwk apakah balasanku masuk?
Benerrr kan.. di daerah Progo atau Ciburial, sederetan tuh isinya kafe semua tinggal milih, dan tempatnya punya ambience yang beda-beda. Trus ya mereka ada yang datang dan pergi, jadi bisa dibilang malah agak susah lho nyari kafe yang awet lebih dari lima tahun 😂😂
Hapusmasa iya sih di Jakarta malah lebih susah? menurutku mungkin iklim juga berpengaruh yaa. soalnya di Bandung kan sejuk tuh masih enak lah di area outdoor kafe. pas di jakarta aku selalu kepanasan dan stress jadi larinya ke mal terus, ya ke kafe yang berjaringan di mall HAHAHA....
ayok cobain ke sana! enak lho beneran, padahal aku gak suka cake. dan terima kasih juga udah reply newsletter, sehingga aku baru sadar kalau emailnya gak masuk ke inbox terpisah 🥲 jadi kelelep 🥲 makasih ya Liaa!