Edisi Kangen WFO: Pilihan Tas Kerja Wanita Terbaik dan Serbaguna

collage by yours truly.


Saya sering mengeluh bosan jadi pekerja 8-5, nyatanya saya kangen juga ngantor. Duduk di meja bersebelahan dengan teman, makan siang bareng, jajan di depan kantor, dan gosip-gosip lucu. (Haha)


Satu hal lain yang saya kangenin dari ngantor adalah memilih baju dan tas yang akan dipakai. Hii, ketika zamannya ke kantor setiap hari saya sering mengeluh karena bingung harus pakai baju apa, sekarang malah kangen pilih-pilih pakaian kantor.


Sekangen-kangennya saya sama pakaian kantor, baju yang nyaman dipakai (a.k.a. kaos dan daster) tetap jadi pilihan utama bekerja di rumah. Atau mentok-mentok, pakai kerudung cakep, lipstik on, tapi bawahnya daster.


(Yak, yang begini juga, silakan angkat tangan).


Apalagi yang namanya tas. Nggak perlu tas karena ruang kerja adalah kamar sebelah. Biasanya jadi kesenangan tersendiri ketika menemukan tas yang sesuai untuk dipakai kerja. Bikin pede dan kerja pun jadi bahagia.


Karena sekarang saya lebih banyak WFH, otomatis saya memilih bolak-balik bawa laptop saja. Biasanya membawa laptop jadi hal opsional, karena saya toh lebih banyak bekerja pakai PC di kantor.


Problemnya: laptop saya (15.6 inch, inventaris kantor) speknya besar karena sehari-hari berurusan dengan multimedia. Alhasil, berat laptopnya lebih dari 2 kg, dan tas + adapternya udah lebih dari satu kilogram sendiri 😭😭😭


Bolak-balik bawa laptop berat inilah yang jadi salah satu biang kerok syaraf kejepit yang saya alami. Naik-turun tangga, jalan 500m, keguncang-guncang di ojek online sepanjang jalan. Padahal sudah pakai tas ransel yang memang diperuntukkan untuk membawa laptop tersebut.


Jadilah, saya nggak mau ambil risiko dengan sok-sokan membawa tas gemes dan menyelipkan laptopnya sembarangan. Bisa-bisa kena dobel: tubuh kena, laptopnya juga kena.


Tas kerja saya sekarang membosankan, karena cuma bisa bawa tas ransel laptop itu 😔


Still, I’m looking forward to the day ketika saya bisa menaruh laptop di rumah lagi sesekali. Jadi bisa pakai tas yang lucu-lucu lagi, gitu. Sekarang pun, kalau memang memungkinkan, saya masih menaruh laptop di rumah sih. Meskipun jaraaaang.


Saya sendiri suka jenis tas kerja yang serbaguna, jadi nggak terbatas bisa dipakai kerja aja. Jadi, nggak masalah dong ya kalau saya tetep beli tas kerja buat ke kantor? (HE HE HE ALASAN YAAA).


Hm. Alhamdulillah cicilan masih menjadi prioritas utama. Tas belum butuh-butuh amat karena kegiatan di luar tidak banyak.


Sebagai pelipur lara, mending hasil browsing saya saya beberkan di sini aja, kan. Siapa tahu ada yang ketularan jadi beli juga. Jadi kan diriku nggak sendirian 🤪



Kriteria Tas Kerja Wanita yang Baik Untuk Saya


by Eric Mclean

Rumus utama dalam hidup: Get the best bang out of the buck. Beberapa tahun terakhir, kualitas jadi tujuan utama saya setiap kali memilih barang. Harga boleh agak mahal, selama memang sesuai dengan kualitas yang ditawarkan. Jadi, ada poin-poin yang selalu saya perhatikan ketika membeli tas (dan juga barang-barang lain in general):


Bahannya kuat, tahan banting, mudah dibersihkan


Tidak harus kulit asli. Selama bahannya berkualitas, kulit sintetis pun bisa berfungsi dengan baik. Bahan tas yang saya suka adalah yang tahan air sehingga bisa dibersihkan dengan cara dilap. Jarang sekali saya punya tas dari bahan yang mudah basah.


Bahan yang baik juga bisa dilihat dari material logam yang digunakan, seperti gesper, kaitan, dan resleting. Bahan yang baik biasanya agak berat dan terasa kokoh, namun tetap mulus saat ditarik atau diputar.


Kalau soal tahan banting, maksudnya bukan tahan digilas buldoser, meskipun kalau bisa, ya keren banget. Saya toh perginya ngantor biasa dan bukannya proyek konstruksi, jadi seenggaknya dia tidak mudah berubah bentuk atau bengkok ketika digunakan untuk penggunaan sehari-hari.


Kompartemennya pas untuk kebutuhan sehari-hari


Kebutuhan ini sangat personal. Bagi saya yang sekarang, ransel laptop saya sudah menunjang kebutuhan utama: bisa membawa laptop yang alaihim beratnya. Tetapi saya juga punya satu kriteria lain: tas itu juga harus multifungsi, bisa dibawa untuk jalan dan/atau pergi jauh bila diperlukan. Jadi, semua tas yang saya rekomendasikan di bawah, memenuhi syarat ini.


Saya cenderung tidak suka kontainer yang terlalu detail: Misal tempat ponsel, tempat kunci, atau tempat bolpen. Ada kantong resleting dalam saja sudah cukup, karena saya lebih suka memisahkan barang-barang di dalam pouch terpisah.


Harga: terjangkau. Boleh mahal, asal awet.


Seperti sudah saya jelaskan di atas, harga ini sifatnya subjektif. Yang murah bagi orang lain belum tentu murah untuk saya, Yang mahal bagi saya belum tentu mahal bagi orang lain (eh, gimana?).


Pada dasarnya, tas berkualitas bagus harganya akan cukup tinggi. Namun tidak masalah kalau daya pakainya panjang, karena akan sebanding dengan harganya. Saya bukan tipe yang mudah berganti-ganti tas; karena itu, memilih tas dengan kualitas bagus lebih penting daripada model yang bermacam-macam.

Makanya di rekomendasi di bawah, saya nggak memberikan kategori "save". Ada "spend", ada "splurge". Mungkin saya emang nggak bakat, tapi beneran deh, nyari barang dengan harga murah dan bagus itu susahhh. Kalau harga reasonable dengan kualitas bagus, sudah pasti ada, jadi saya menawarkan itu aja.



Pilihan Tas Kerja Terbaik Untuk Wanita



SPEND: 1 // 2 // 3 | SPLURGE: 1 // 2 // 3


Structured Handbag

Jenis tas yang paling saya suka adalah tas tangan, karena kegunaannya yang serbaguna. Tas ini bisa dibawa dengan tangan dan bisa diselempangkan juga, karena seringkali menyediakan tali panjang.

Seiring waktu, saya lebih suka structured handbag yang kesannya lebih feminin dan klasik. Ketika diselempangkan kesannya kasual, tapi begitu talinya dilepas, tampilannya tampak lebih anggun.

Tas ini biasanya ukurannya tidak besar. Namun tetap cukup untuk menampung keperluan kantor utama seperti alat tulis, memo kecil, dan/atau tablet PC serta laptop ukuran kecil, bergantung dimensinya. Warna klasik seperti hitam dan coklat adalah pilihan fleksibel untuk berbagai kesempatan.

Kalau jeli, di atas ada model yang sejenis: Nine West Eloise dan Kate Spade Margaux. Saya naksir banget model itu, jadi senang ketika menemukan barang yang mirip di dua price range. He he he....secara umum model yang saya pilih klasik, jadi bisa dipakai bertahun-tahun.


SPEND: 1 // 2 // 3 | SPLURGE: 1 // 2 // 3


Tote Bag

Tote bag bisa disebut juga sebagai carryall, karena kemampuannya mengangkut segala macam barang. Multiguna dan multifungsi, nggak heran banyak yang menjadikan tas jenis ini sebagai daily use. Mulai dari laptop, buku catatan, alat tulis, pouch make up, alat ibadah, sampai botol air? Bisa!

Pilih tote yang punya resleting, sehingga tetap aman dibawa kemana-mana. Kalaupun tidak ada resletingnya, pastikan barang penting aman di dalam pouch masing-masing. Tas jenis ini juga bisa dibawa belanja karena muat banyak, jadi tidak perlu menenteng tas belanja terpisah. Ketika diperlukan, bisa juga menjadi weekend bag untuk menginap semalam-dua malam. Dibawa ke mal juga masih bisa.

Ngomong-ngomong, jangan heran kalau ini pilihannya mayoritas warna hitam. Soalnya saya emang lagi nyari tote bag yang warna hitam. Tapi karena masih mikir-mikir mau dipakai kapan, jadinya saya belum beli-beli juga ✌😂


SPEND: 1 // 2 // 3 | SPLURGE: 1 // 2 // 3


Backpack

Backpack atau tas ransel adalah pilihan untuk yang ingin tangannya bergerak bebas. Beban pun lebih terdistribusi rata di bahu serta punggung, cocok untuk yang membawa banyak barang. Kebanyakan backpack sudah menyediakan slot untuk laptop, sehingga laptop pun bisa dibawa dengan lebih aman.

Sama seperti tote bagbackpack bisa digunakan sebagai weekend bag untuk menginap satu sampai tiga hari.  Dipakai jalan-jalan juga enak, karena tangan bebas jadi nggak repot kalau mau foto-foto tanpa harus menurunkan tas. Tapi memang sih, kesan formalnya kurang dibandingkan jenis tas yang lain. Jangan khawatir, model-model yang ada di sini masih tetap cocok kok kalau harus dipasangkan dengan blazer.



Final Verdict


Sebagai orang yang nggak mau rugi (ahah), memilih tas kantor adalah hal serius buat saya. Jelas, daripada punya sepuluh tas yang jarang-jarang dipakai, lebih baik punya tiga tas yang semuanya memenuhi kebutuhan saya untuk sehari-hari.


Semua tas di atas adalah jajaran tas yang saya masukkan wishlist untuk dipertimbangkan. Belum bisa sekarang sih, tapi nanti kalau ada rezeki, saya bisa nambah tas kantor lagi. Hi hi. And in the meantime, semoga saya juga bisa membantu teman-teman yang kebetulan sedang cari tas kantor wanita juga.

Til next post,
Mega

LANGGANAN NEWSLETTER DI SINI

Komentar

  1. Yak, Kak Mega sudah menebar racun pagi-pagi 😂 ada 2 tas di atas yang mencuri perhatianku dan membuat ngiler 😂 hayoo tebak yang mana yang bikin aku ngiler? *kok jadi tebak-tebakan*

    Aku juga sukanya tas yang serbaguna gitu, Kak, nggak cuma bisa dipakai ke 1 acara aja, kalau bisa cocok ke semua acara karena nggak mau rugi 🤪 #plakk.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang ransel bukan? kenapa lia di kepalaku suka pake ransel ya. HAHAHAH. Tapi karena mikirnya yang serbaguna, mungkin tote bag? (masih menebak)

      prinsipku tas harus bisa dipakai minimal buat dua acara. pokoknya ogah rugi yeee bun... soalnya masih banyak hal yang kita suka 😂

      Hapus
    2. HAHAHA kok ketebak sih!! Sekarang ranselnya yang tipe apa hayoo? (Masih dilanjutin tebak-tebakannya). Kalau tote bag sebenernya serbaguna tapi aku malah ngerasa nggak cocok pakai tote bag Kak 😂

      Wkwk bener Kak bener 🤣. Masih banyak hal lain yang kita suka contohnya printilan-printilan unyu di Sh0p33 gitu 🤣

      Hapus
    3. ransel pink! dan ransel kotak-kotak? aduh milihnya beneran berdasar imej peri kecil aja nih, trus jangan-jangan sebenernya demen yang herschel? 😆😆

      dari tas ransel di atas aku paling seneng yang fossil tess. tapi sayang, harganya gak begitu seneng :') sepertinya cukup untuk dipandang saja...

      Hapus
  2. Ya ampun, aku jadi inget hobiku dulu ngumpulin tas , zaman masih kerja hahahahah. Dan setelah resign, semua tas2 ku itu banyak yg aku hibahin kemana2 mba, saking ga cukup lagi lemari, dan aku toh udah resign. Jadi cuma beberapa tas aja yg aku pertahanin. Dan pilihan skr, tas yg bisa muat banyak lah :D. Kalo tas2 selempang , cantik tapi mungil, udah ga aku sentuh hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku belum pernah punya tas banyak dalam itungan koleksi, jadi mungkin aku baru mau mulai kali ya mbak 😆😆 tapi karena mulainya telat (mungkin kalo pas baru kerja, bisa jadi koleksi aku banyak???), jadinya aku perhitungan banget dan mau punya dikit aja. eh, sepuluh itu masih keitung dikit kan? wahahaha....

      aku suka banget malah tas selempang, yang kayak camera bag gitu. fleksibel bisa dipake kemana-mana terutama pas pergi ke tempat deket. pas lagi traveling pun bisa dibawa buat pendamping tas travel 😆

      Hapus
  3. Astagaaa, Mega menampar banget di pembukaan, hahaha.
    Itu saya banget, dulu suka ngeluh bosan ketika kerja, dasar manusia ya, hahaha.
    Setelah jadi IRT, kangennyaaaa kerja kantoran, dan yang paling saya kangenin tuh bisa dandan setiap hari, nggak perlu bersinggungan dengan air setiap saat, hahahaha.

    Kalau tas, jujur saya bukan masuk ke tipe syewe-syewe deh, hahaha.
    Saya tuh dulu tasnya selalu murahan, dan ga pernah ganti-ganti, karena saya nggak suka kalau ada barang tertinggal di tas gonta ganti itu.

    Tas saya yang paling mahal kayaknya 350rebo deh atau 400rebo ya, beli di Elizabeth Surabaya, saya pakai sampai ancur cur, baru ganti lagi.

    Setelah tahun 2014, saya berbisnis Oriflame, mulai saat itu, udah ga pernah beli tas sama sekali, pakai tas hadiah Oriflame aja.

    Dan sekarang malah ga punya tas yang layak lagi dounggg, semua tas yang saya simpan, ternyata udah rusak, karena jarang dipake, hahaha.

    Jadilah sekarang kalau ke mana-mana, pakai ransel hitam, hadiah beli laptop wakakakak.

    Etapi, akhirnya saya tahu, kalau saya memang nggak akan pernah bisa move on dari ketomboyan, saya tuh sukaaaa banget pakai ransel hitam, dan jenisnya kayak ransel laptop ini.
    atuh mah si Rey memang kagak canggih hahaha

    Etapi, bukan berarti saya nggak suka ama tas-tas di atas ya...
    Saya naksir berat ama samsonite, fossil tess, kalle lite.

    Cuman kalau tas model kayak kalle lite itu memang kurang nyaman saya pake, karena bahu saya turun, kalau pake tas gitu, turun aja mulu tuh tasnya hahaha, makanya paling asyik tuh pake ransel :D

    BalasHapus
  4. gak perlu mikirin seterikaan numpuk di pojokan, ya nggak mbak rey? Soalnya kalau di kantor bisa lupa sebentar, meskipun seterikaan gak akan beres sendiri sih.. ha ha ha.

    maka dari itu mbak, saya juga mau beli tas maju mundur. tas kan harus sering dipake biar nggak rugi, kalau disimpan aja pasti rusak.

    Saya juga seneng banget tuh pake ransel, apalagi pas awal-awal kerja. pilihan ransel yang di atas adalah yang saya suka buat ke kantor.

    tapi kayaknya sekarang jadi lebih kecewek-cewekan dibanding dulu (ciyee), demenannya tas tangan gemes😆

    BalasHapus
  5. Mba Megaaa, aku mau curhat boleh nggakkk *bolehhhh*

    Dulu pas kuliah tuh aku pernah naksir tasnya Balenciaga City. Lihat KW-annya ((KW BANGET)) di salah satu toko grosir besar di Guang Zhou (semacam Tanah Abang gitu), nggak tahan ingin memiliki. Padahal dari dulu udah berprinsip, kalau nggak mampu beli original, nggak usah sok beli tembakan. Tapi entah kenapa waktu itu akhirnya aku beli juga akhirnya. Terus BANGGA banget dipake ngampus astagaaa. Terus bercita-cita nanti kalau udah mapan (duile mapan), harus punya SATU Balenciaga City warna hitam!

    Fast forward, ketika udah kerja dan tau lelahnya cari uang, cita-cita itu pupus sendirinya bahahahaha.

    Eniweiii, kenapa semuaaaaa tas Kate Spade itu cantik-cantik huhuhu. Tapi setuju, sih, Mba. Nyari yang bagus berkualitas tapi murah itu too good to be true. Biasanya harus nemu di tengah-tengah. Tapi Mbaa, aku liat laptop kantor Mba (yang ternyata itu laptop gaming ya??) sayang bangettt kalau harus dijadikan satu dalam tas kantor sekece di atas 🥺

    Semoga misi pencarian tas kantor idaman berhasil, yaaa. I vote for Fossil! Eh iya, udah cek KAYNN belum, Mbaaa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. HAHAHA ADUHHH.... ih kalo gini tuh berasa banget gak si kita seumuran? Soalnya duluuu pada jamannya aku pun merasa Balenciaga city itu ok banget. Dulu kan saking trendinya sampe dijual di versi berbagai merek di Indonesia. Butik2 pada ngeluarin versi mereka sendiri, entah emang jahit sendiri ato pada impor dari Cina juga.

      Nah, aku dulu boro-boro mikir pengen beli yang ori Mbaaa. soalnya gak tau yang ori harganya seberapa. mikirnya ya pengen beli yang butikan, karena yang butikan pun udah kemahalan rasanya buatku. Ehhh, sampe sekarang ternyata yang ori pun masih kemahalan ajeee ye, mending buat bikin pager ato kanopi gitu (itu aja masih kurang buat beli tas) 😆😆😆

      Bener banget, karena laptopku adalah laptop gaming yang segede apa, jadinya gak bisa dibawa di tas cantik. Malah sayang tas dan laptopnya hiks hiks. Jadinya sekarang aku kira2 aja, kalau kerjaan di kantor lagi gak heboh (alias rapat-repet-meeting-mitung doang), baru deh aku bisa bawa tas kecil. but still, gak bikin aku mengizinkan diri beli tas baru karena ke kantornya aja cuma seminggu dua kali 🤣

      Ooo! kebetulan KAYNN itu punyanya kakak kelasku waktu kuliah mbak. Tapi aku emang jarang ngecek, karena dulu model tasnya cenderung not my style. karena ditanya mbak jane gini aku jadi ngecek lagi, ternyata sekarang modelnya udah lebih banyak ya, ada yang masuk selera aku juga 👀👀 thanks for the info, akan kujadikan referensi 👀

      Hapus
  6. aku hampir nggak pernah bawa tas kecil ke kantor, bawaanku astagahhh berat nian hahaha, padahal isiannya cuman gitu gitu aja, pouch make up, pouch hape, tapi rasanya udah berat jadinya tas aku ya yang handbag gede gede, terus kalau pas bawa laptop ya bawa tas double, backpack, udah kayak mau minggat aja pokoknya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkakakk aku selalu berusaha bawa tas cakep kalau ke kantor, sekadar biar semangat ajaa.... kecuali kalau bawa laptop, sebisa mungkin malah bawa tas ransel satu aja. soalnya bawa double gitu bener kata mbak Inun, berasa mau minggat 😆😆

      Hapus

Posting Komentar