Update Skin Care Routine (First Semester of 2021)

Terakhir kali saya menulis tentang skin care routine adalah tahun 2018, membahas brand yang saya coba dan saya mau. Seiring waktu, yang saya pakai juga berubah, mengikuti kondisi kulit. 

Kalau sampai dua tahun lalu saya punya kulit wajah yang oily dan super acne-prone, sekarang malah kebalikan. Faktor yang membuat tipe kulit saya berubah sepertinya karena usia yang bertambah, perubahan hormon, dan treatment yang kemarin-kemarin saya lakukan.

Kulit saya saat ini masih acne-prone, karena sempat mengalami breakout pada pertengahan tahun. Saya menduga karena stres dan perubahan metabolisme tubuh - saya tambah gemuk sekian kilogram berkat hobi ngemil dan rebahan yang bobol. 

Saat ini, pelan-pelan, kondisi kulit sudah lebih membaik. Seperti biasa, jerawat muncul menggila saat menstruasi, lalu menghilang namun tidak dengan bekasnya. Saat bekasnya sudah hampir hilang, eh, jerawat baru muncul lagi.😄

Perubahan kulit karena usia terasa sekali. Bukan berarti saya mendadak jadi keriput di mana-mana, ya: tapi saya bisa melihat dengan jelas efek ke kulit saya ketika ada hal tertentu. 

Misalnya saat menstruasi, tempat muncul jerawat biasanya sama. Atau ketika habis begadang, kulit langsung dehidrasi. Begitu juga kalau saya terlalu banyak makan makanan berminyak. 

Kalau kata pepatah: you are what you eat, dan itu terlihat sekali di kulit saya. Mungkin karena sekarang kulit sudah masuk kulit dewasa, jadi dia nggak labil-labil amat kayak jaman muda. Eh, tapi sekarang saya juga masih muda sih.

Karena itu, saya jadi lebih serius lagi dalam memilih produk. Pokoknya sudah tidak mau coba-coba, mau yang sudah pasti dan aman saja - ganti produk hanya one at a time (sesuai motto tahunan, asik). Lalu melengkapi rutinitas yang sebelumnya suka bolong-bolong. 

Baca juga: Mindful Skincare Approach, Untuk Kulit (dan Dompet) yang Lebih Bahagia

Baca juga: One Thing at a Time

Dari yang awalnya pakai serum kalau ingat, jadi rutin bergilir. Pakai pelembap juga suka skip kalau sedang di rumah, sekarang apa pun yang terjadi harus pakai. Rutinitas yang ini sudah saya lakukan sejak pertengahan 2020, dan Alhamdulillah, semua produknya cocok. Siapa tahu ada yang sama?

AM Skincare Routine - Perawatan Kulit Pagi


Cleanser - COSRX Low pH Good Morning Cleanser

Sebelumnya saya menggunakan produk Himalaya Neem Facial Wash untuk kulit berjerawat. Awalnya nggak masalah, tapi setelahnya malah membuat kulit kering. 

Dry patch muncul di hidung dan pipi - bagian kulit saya yang biasanya berminyak. Maka, saya menyerah cari cara berhemat di departemen facial wash dan mengambil merek ini. 

Sesuai klaimnya dan banyak orang yang memakai, FW ini lembut di wajah, tidak membuat kulit kering, dan busanya tidak lebay. Memang cocok dipakai saat bangun pagi ketika kulit baru diistirahatkan semalaman.

Toner -  Haple Rose Water

Toner ini hasilnya so-so pada saya. Nggak bikin breakout, tapi juga nggak menghasilkan sesuatu yang "wah", gitu. Jadi saya berencana menggantinya dengan toner lain. 

Rencananya akan membeli Mamonde Rose Water Toner atau mungkin toner lainnya, kalau sudah nggak mager buat lihat-lihat review, he he he.

Serum - The Ordinary Niacinamide 10% + Zinc 1%

Serum ini saya pakai dua hari sekali. Bagi banyak orang, serum ini termasuk holy grail, dan sudah jadi produk andalan saya juga. Dia mencerahkan wajah tanpa membuat warnanya jadi tidak wajar, dan bikin kulit terlihat lebih sehat. 

Pakai serum ini juga bermanfaat untuk jerawat karena mengeringkan lebih cepat. Karena saya sudah lama pakai produk ini, efeknya nggak terlalu kelihatan, tapi yang pasti, ketika saya tukar ke produk lain, kulit saya nggak se-oke sebelumnya hahaha.

Moisturising - Innisfree Bija Trouble Lotion

Jadi, pada pertengahan tahun 2020, saya mengalami breakout yang cukup parah. Entah karena pandemi, perawatan yang jadi  skip-skip, stress, perubahan hormon yang ada di tubuh, atau semuanya, pokoknya itu the worst breakout yang saya miliki sejak terakhir kali jerawatan parah di tahun 2017. 

Sampai pengen nangis karena kulit yang sudah susah-susah dijaga rusak begitu saja dalam waktu singkat. Jerawat bermunculan terus. 

Karena itu saya memutuskan untuk mencoba line produk dari Innisfree ini. Bija line of product-nya diklaim ampuh dalam menghadapi kulit berjerawat.

Awalnya saya menggunakan Innisfree Bija Cica Balm, karena kulit saya waktu itu benar-benar parah. Efeknya memang menenangkan jerawat dan menstabilkan kulit. Nggak menghilangkan jerawat dalam semalam, namun justru itu bagusnya. Kalau mendadak hilang yang ada saya malah takut sama kandungannya. 

Setelah kulit berangsur-angsur stabil, saya berpindah ke produk ini, versi pelembap ringan dari Bija line of product. Kulit saya teksturnya jadi lebih baik dan terasa lembut - serta tidak berminyak maupun kekeringan. Pokoknya, jadi enak. Satu tube juga cukup lama habisnya, dan ini sudah masuk tube ketiga.

Sunscreen - Nivea Sun Serum SPF 50

Produk ini masuk holy grail saya nih (ciye, ada juga produk begini di daftar saya). Saya temukan nggak sengaja waktu mau tugas luar kantor tahun lalu. 

Karena mau ke tempat ekstra panas, saya yang kulitnya gampang breakout jiper, saya mencari sunscreen yang SPF-nya lebih tinggi dari yang biasa saya pakai (Emina Sunscreen SPF 30). 

Ketika dicoba, eh, enak banget. Ringan, tidak membuat kering, dan nggak greasy. Mudah meresap, bikin saya kaget ternyata ada toh sunscreen yang di kulit saya gampang meresap. 

Saya kira sunscreen itu sama saja. Kulit pun jadi tidak terbakar. Sekarang saya sudah masuk tube ketiga atau keempat ya? Sampai lupa.

PM Skincare Routine - Perawatan Kulit Malam

Cleanser - Heimish Cleansing Balm;
Innisfree My Makeup Cleanser - Creamy Foam

Heimish saya beli untuk mengganti The Body Shop Cleansing Butter yang sebelumnya saya gunakan. Apa pasal? Tentu saja karena harganya lebih murah dengan isi yang lebih banyak hahaha. 

Ternyata produk ini lebih nyaman dipakai daripada TBS yang sebelumnya saya pakai. Teksturnya lebih mudah dibersihkan dan nggak meninggalkan rasa "berminyak" di kulit. Baunya lebih "rempah-rempah", tapi di saya efeknya calming.

Sementara, Innisfree My Makeup Cleanser creamy foam ini saya beli kebetulan, dari teman yang kebanyakan stok. Dia menghasilkan busa yang banyak tapi nggak bikin kering. Ternyata karena ada kandungan minyak di dalam cleanser-nya. 

Nah, karena sekarang jarang keluar rumah, saya biasa pakai creamy foam saja, karena cleanser tersebut sudah cukup untuk mengangkat debu-debu yang menempel, bahkan klaimnya bisa membersihkan foundation juga. Terasa bersih dan lembap. 

Tapiii, setelah hampir habis satu tube, baru terasa kalau creamy foam ini memberi efek mengeringkan. Mungkin karena cuaca dingin juga. Tetapi lumayan tight di kulit dan nggak nyaman. Masih aman, namun rencananya akan saya ganti.

Setelah ini mungkin saya mau coba COSRX Salicylic Acid Cleanser atau Innisfree Bija Cleansing Foam. Belum memutuskan yang mana.

Toner - Haple Rose Water

Sama seperti perawatan pagi, toner-nya masih sama, karena saya memang hanya perlu toner ringan. 

Serum - Votre Peau Vitamin C Serum

Seperti serum pagi hari, serum ini juga tidak saya pakai setiap hari - hanya dua-tiga hari sekali, terutama saat wajah kurang tidur dan merah-merah karena cuaca. Sudah tiga tahun saya pakai produk ini dan efeknya selalu bagus, menstabilkan kulit yang lelah serta mencerahkan. 

Ketika pulang mudik kemarin, saya sampai di Bandung malam hari dan wajah sudah nggak jelas banget (mudik jalan darat memang luar biasa). 

Saya sempatkan pakai serum sebelum tidur, dan saat bangun, magically wajah yang tadinya kelihatan sangat capek dan kusam, jadi lebih mendingan. This product is my holy grail (part 2), dan dia produksi lokal :D sudah tiga tahunan saya pakai ini.

Moisturising - Innisfree Bija Trouble Lotion

Saya nggak membedakan pelembap pagi dan malam, karena simpel adalah yang utama - dan saya ingin memilih produknya pelan-pelan saja, nggak asal pilih. Sejauh ini sih belum menemukan kandidat, dan merasa produk yang saya pakai ini oke-oke saja dipakai di malam hari. 

Tapi saya merasa saya perlu pelembap yang lebih kaya karena cuaca akhir-akhir ini dingin. Kalau ada rekomendasi, boleh lho dibisikin.

Weekly Treatment - Perawatan Mingguan

None at the moment. Saya tidak punya perawatan khusus karena belakangan memang fokus memperbaiki perawatan harian yang rutin. 

Hasilnya pun lama - kulit baru terlihat stabil setelah enam bulan berjalan, makanya saya pun baru mempost ini sekarang. Nah, setelah yang ini oke, baru saya akan menambahkan beberapa perawatan baru satu per satu.

To Add - Untuk Ditambahkan:

Ganti toner. Toner yang sekarang tidak terasa menambahkan manfaat, jadi saya mau ganti. Beberapa calonnya adalah Mamonde rose toner dan SNP Prep Peptaronic toner. Karena toner yang sekarang belum habis (awet banget), jadi saya mau habiskan ini dulu.

Ganti PM cleanser. Saya mau coba yang lebih cocok untuk kulit berjerawat karena yang Creamy Foam ini lama-lama tetap terasa kering. Hmmm, setelah perawatan sehari-hari "benar", saya merasakan kulit saya cenderung ke arah normal. Jadi bingung. Mari kita putuskan setelah beli toner baru.

Chemical Exfoliator. Kemarin saya sempat mencoba The Ordinary Glycolic Acid, yang juga menjadi chemical exfoliator pertama saya. Tidak membuat breakout. Kulit terasa lembap di awal, tapi saya juga curiga itu penyebab komedo menumpuk di hidung. Jadi saya hentikan. 

Setelah ini mau coba memasukkan BHA ke dalam rutinitas - calonnya adalah COSRX BHA Blackhead Power Liquid.

Eye Cream/serum mata. Ini karena masalah umur saja hahaha. Kayaknya sudah waktunya saya pakai serum mata rutin. Sebelumnya pernah pakai tapi nggak rajin, dan merasa nggak perlu-perlu amat. Berhubung sekarang lebih terasa kalau mata saya kecapekan dan kurang tidur, saya sepertinya akan coba Sukin Eye Serum.

Face oil. Sebelumnya saya memakai face oil sebagai ganti pelembap. Tapi ternyata, hal ini tidak optimal untuk kulit saya - kita tetap butuh zat-zat yang biasa ada di pelembap, misalnya squalane. Setelah face oil-nya habis, saya belum beli lagi.

Nah, sekarang saya ingin pakai face oil lagi, namun hanya untuk rutinitas malam hari. Ini diletakkan paling akhir karena bukan prioritas utama.  Kapan-kapan kalau yang di atas sudah lengkap.

Final Verdict

Sesuai dengan tagline 2021 alias One Thing at a Time, hal ini saya berlakukan juga untuk skincare (sebenarnya sudah diberlakukan dari tahun kemarin sih). Hal ini berpengaruh banyak pada kebiasaan sehari-hari juga: tidak sering melihat review skincare, atau browsing shopee karena penasaran dengan produk.

Tentu saja, akan ada pembaruan lagi di tahun depan, atau tengah tahun kalau saya nggak malas dan rutinitas sudah berubah banyak. Rencananya ‘kan penambahan dilakukan satu per satu, jadi perubahannya akan makan waktu lama.

Itu juga sebabnya saya nggak terlalu banyak membahas konten make up atau skincare di sini. Soalnya cenderung jangka panjang, dan pembaruan enam bulan-satu tahun sekali sudah termasuk cepat.

Penambahan produk di atas, contohnya, bisa memakan waktu minimal satu tahun atau lebih.

Yang jelas, saya puas dengan hasil serta rutinitas skincare yang saya lakukan saat ini. Kalian sudah audit skincare routine-nya belum?

Salam,
Mega


Komentar

  1. Kak, aku dari dulu penasaran banget sama serun The Ordinary ini, tapi aku ada rasa takut nggak cocok sama serum yang mengandung bahan aktif gitu 😂
    Reaksi kulit Kakak pas pertama pakai bahan aktif gitu, gimana? Atau biasa aja? Soalnya efeknya wow sekaliii si TO ini 😱

    BalasHapus
    Balasan
    1. pas pertama pake bahan aktif ada reaksi "kriyip-kriyip" gitu li. Tapi bahan aktif yang kupakai pertama itu bukan niacinamide, tapi vitamin c. terus aku ada reaksi purging dulu selama tiga bulan. sampai akhirnya terbiasa.

      ketika pakai niacinamide, ga ada reaksi aneh. mungkin karena udah biasa pake vitamin c duluan, kali ya? 😂 saranku, kalau mau pakai bahan aktif, test patch dulu di dalam siku atau balik telinga, baru dicobain. yang pasti harus tetep hati-hati, tapi worth to try kok!

      Hapus
    2. Kak Mega, terima kasih banyak atas infonyaaa! 😍

      Hapus
  2. Astagaa, banyak juga say skin carenya hahaha.
    Kalau saya dasar ya gatau diri, makin tuwah, makin gonta ganti skin care dong, saking penasaran gitu.
    Dan biasanya, naksirnya skincare A, pas buka sociolla misalnya, ada diskonan lain, lah kepincut yang lain, hahaha.

    Btw saya pengen banget cobain yang the Ordinary itu, tapi begitu lah, udah masuk keranjang, pas check out lah milih yang lain :D

    Tapi sebenarnya saya juga lagi pengen nyobain retinol nih, seingat saya, skin care saya kebanyakan Hyaluronic ama sedikit Niacinamide, setelah kemaren kepincut per siput an, lalu super matcha.
    Ampun deh si Rey ini.

    Kayaknya saya kudu belajar setia nih ama 1 macam produk yang paling cocok, tapi agak sulit sih, karena saya sering nerima endorse, dan semua produk endorse itu pasti saya pakai sampai abis, hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini hitungannya lebih sedikit dibanding dulu, mbak. Biasalah doyannya coba-coba, giliran kulit rusak bingung. Kapokkkk 😄

      Pembersih - Toner - Serum - Pelembap - Sunscreen, yang inti saja sebenarnya, tapi ada improvisasi sedikit lah, hahahaha. Sekarang udah gak gampang kepincut diskonan, tapi kalau ada yang biasa dipake dengan harga lebih murah, tentu saja dikejarrr dong.

      Yang siput2an malah belum nyoba aku mbak. Nah retinol juga mau nyoba, mungkin nanti bakal review kalau akhirnya beneran nyoba. soalnya umur dah makin nambah, konon katanya retinol bakal lebih berguna, hihihiii...

      hehehe... kalau saya juga nerima endorse-an, keknya saya juga bakal sama kayak mbak, pasti make sampe habis. cuma gak ada yang endorse aja 😂

      Hapus
  3. Aku LG pengen coba face oil dari young living mbaa, rose ointment. Sbnrnya bukan cuma face oil sih ini. Tp krimnya ada kandungan oil, dan kalo dicampur Ama bbrp oil based on flower punya young libig, manfaatnya jadi bagus buat kulit. Tapi ya itu, masih mikir. Soalnya kulitku jujurnya amat sangat sensitif. Dan aku alergi Ama bbrp ingredients.

    Makanya aku termasuk jarang coba2 dan ganti produk. Kalo udah cocok, ya udah. Walopun sesekali suka tertarik Ama produk tertentu, tapi tetep aku seleksi ketat.

    Skincare sbnrnya udah sejak akhir SMP ATO awal SMU gitu, aku rutin pake. Krn dipaksa mama. Pastinya pake skincare yg sesuai buat anak remaja kalo dulu. Sampe skr aku terbiasa Ama step2 skincare yg layering. Dan konsisten aku lakuin. Secapek dan semalam apapun balik ke rumah, aku pasti bersihin semuanya, dan pakai step2 skincare plus body care. Baru bisa tidur. Ditmbah suplemen kulit yg untuk anti aging. Kalo skr aku pake nutrimax feminine beauty. Untuk hal2 menyangkut kulit aku disiplin sih :D. Demi kulit wajah awet muda soalnya.

    Tapi pernah kok aku ngalamin breakout parah. Pas pake skincare yg ternyata ada kandungan AHA dan hyaluronic acid. Ini akibat ga baca bahan2. Itu kulitku yg tadinya normal tanpa jerawat, breakout parah Ampe setahun lebih. Pas akhirnya sembuh kapok Ama semua skincare yg ada kandungan itu. Bukan salah bahannya, kulitku yg memang ga cocok.

    BalasHapus
  4. kalau kulit sensitif, bisa jadi malah iritasi ketika pake bahan "natural" kayak face oil ya mbak. soalnya adikku kayak gitu, dia malah jadi merah-merah, gak pake lagi deh :') aku sendiri pake face oil hanya varian almond dan grapeseed, yang udah teruji. Sekarang pelan-pelan mulai menetapkan brand yang dipakai, kalau udah cocok ga usah ganti-ganti. Kalau dulu, wahhh banyak penasarannya, kulit malah jadi gak bener.

    makasih banyak buat rekomendasi suplemen anti agingnya 😍 soalnya kayaknya aku juga udah mulai perlu hihi.... btw, liat mbak fanny emang mukanya seger kan ya. Sebelumnya aku sama sekali gak nyangka mbak fanny udah punya anak 🤣🤣 makanya, mungkin salah satunya memang karena rajin skincare-an itu. Aku masih suka malesss, apalagi kalo capek banget seharian, cuci muka aja udah untung 🤣

    BalasHapus
  5. tipe kulit mba mega samaan nih, aku gampang banget jerawatan dan berminyak
    paling sebel kalau jerawat udah kempes, ehhh beberapa minggu lagi muncul lagi di tempat yang sama. heran banget suka nongol itu jerawat ahahaha

    nggak bisa biarin kulit mulus bentar gitu

    sejauh ini kalau produk jerawat aku pake TBS itupun untuk ngempesin dan mencegah biar ga tambah gede. tapi kalau bekas mah tetep. huuu sedihhh susah ilangnya

    kalau udah parah banget, biasanya aku ke dokter kulit dan biayanya melebihi biaya beli skincare wkwkwkwk. Dokternya yang dipilih yang paling senior di jember.
    beberapa bulan lalu ke Malang, untuk nemuin dokter kulit langganan dari zaman kuliah. aku merasa cocok sama dokter kulit yang di malang ini, tapi ini bekasnya masih ada, memang kudu rutin sebenernya, tapi jauhh juga ke malang dan sekarang lagi PPKM juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. beneeer mba, persis banget sama aku! aku juga sering jerawatan di tempat yang sama. kayak mereka hobi banget ngendon di situ. Jadinya sekarang aku rutin eksfoliasi dan pakai serum, lumayan berkurang.

      untungnya aku masih cocok dengan skincare yang bisa beli di toko, mbak inun. kalau harus ke dokter, alemongggg, apa kabar dompetku, hiksss :')

      Hapus
  6. keren kalo bisa konsisten skincare-an. aku nih seringnya bolong2 kalo pake skincare malem.
    taunya udah pagi aja karena kebablasan tidur. hihi.. padahal mah pas awal beli, tekadnya kayaknya kuat banget buat pakai skincare rutin. tapi apa daya, tergoda sama ngantuk. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. beberapa kali aku juga gitu mbak, kebablasan tidur 🤣 tapi mungkin karena sudah terbiasa diskincare, dan kulit memang sudah improve, masih bisa lolos sekali-dua kali. tp tetep, kalau nggak telaten, siap-siap aja ada jerawat gede banget, merah lagi.

      Hapus

Posting Komentar