Kembang Setaman jasmine dan kenangan yang menembus waktu

Tiga hari setelah Ibu saya meninggal, saya menemukan hal janggal: ada aroma melati yang muncul di tempatnya biasa berdiri, entah dari mana.
Sebelum meninggal, Ibu biasa berjemur di pojokan teras rumah. Di pojokan itulah muncul aroma melati--aroma organik, bukan semprotan artifisial. Saya ingat sampai mondar-mandir di teras karena mengira kembang-kembang yang ditebar di kuburan masih tersisa. Tidak ada. Aroma melati hanya muncul di satu pojok itu saja, muncul hinggal beberapa hari lamanya.
Memang, parfum adalah tentang hal yang tidak terlihat: memori, rasa, serta ilusi yang terbentuk saat menghirupnya. Katanya otak manusia punya jalur "langsung" antara indera penciuman (olfactory bulb) dan sistem limbik, alias bagian otak yang ngatur emosi dan memori.1 Tidak heran kalau sebuah aroma yang bagi orang lain menyenangkan, bisa membekas di ingatan meskipun tidak terlihat.
Sebaliknya, aroma yang terkait dengan memori tidak menyenangkan pun bisa membekas, sampai bertahun-tahun, memberikan efek emosional pada pikiran sehingga kita terpikir untuk menghindarinya.
Saat mencium aroma parfum Kembang Setaman Jasmine, saya diingatkan kembali pada momen itu. Jadi takut? Tentu tidak. Justru rasanya dibawa kembali pada momen kebahagiaan kecil di tengah kesedihan mendalam. 🕊️
Sekilas tentang Rumah Atsiri
Terletak di Karanganyar, Rumah Atsiri adalah destinasi wisata nusantara yang langka, karena spesialisasinya pada wewangian. Tempat edukasi wewangian dan wellness aromatik ini berlokasi di Plumbon, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.
Tempat ini dulunya merupakan pabrik penyulingan serai wangi hasil kerja sama Indonesia–Bulgaria pada 1963, lalu direvitalisasi dan dibuka untuk umum pada 2018 sebagai pusat wisata wewangian atsiri. Pengunjung bisa melihat berbagai jenis tanaman atsiri, museum berisi koleksi sejarah penyulingan, laboratorium dan workshop meracik minyak esensial, restoran, toko produk, dan fasilitas pendukung lainnya.
Which of course, consists of fragrance products. Sudah lama saya penasaran dengan parfum Rumah Atsiri. Seperti biasa, karena wishlist saya yang sangat panjang itu, tidak kunjung menjadi prioritas.
Sebuah kesempatan muncul saat seorang teman membuka lapak preloved barang-barangnya. Ada parfum Rumah Atsiri di dalamnya! Tentu saja, saya memutuskan membeli. Jadilah parfum ini ada di tangan saya. Kebetulan memang varian yang saya mau antara Jasmine atau Tuberose, jadi yang mana pun tidak apa-apa.
Kembang Setaman Jasmine
Nama parfum ini sudah memperlihatkan semangatnya yang sangat Indonesia. Kembang Setaman bahwasanya tidak menyebutkan satu bunga saja, melainkan sekumpulan. Keberadaannya akrab dengan ritual dan tradisi Jawa. Bunga-bunga yang ada di dalamnya khas bunga Indonesia, seperti melati, kenanga, kantil, dan mawar.
Pada dasarnya, Kembang Setaman memang terdiri dari bunga-bunga yang lazimnya ada di dalam kembang setaman, seperti melati, mawar, dan sedap malam (tuberose). Tapi sejatinya parfum ini memiliki lapisan notes yang lain. Aroma melati, mawar dan sedap malam menjadi bintang utama di balik lapisan tipis bergamot dan green pear. Ada sedikit aroma powdery dari Iris, namun tidak membuat parfumnya berat.
Hasilnya adalah aroma bunga khas Indonesia yang segar, almost green. Meskipun bertemakan floral yang kesannya "berat", pendekatannya yang segar membuat parfum ini cocok dipakai untuk siang hari. Untuk dipakai sehari-hari, sebagai parfum ke tempat kerja misalnya, aman dan tidak akan mengganggu orang yang di sekitar.
Seperti biasa, sebagaimana parfum ringan, parfum seperti ini aromanya cenderung mudah dilupakan. Aromanya sangat familier, jadi saya bisa mencium aroma ini di banyak hal. Not a problem, though. Yang saya suka adalah blend-nya yang cukup halus, pekat dan tahan lama meskipun berkesan segar. Sekitar 2-3 jam di pakaian/kulit, yang nantinya menyatu dengan aroma tubuh alami.
A simple Indonesian scent
Produk parfum lokal sekarang banyak banget. Tapi parfum lokal yang branding-nya benar-benar Indonesia sesungguhnya tidak banyak. Rumah Atsiri adalah salah satunya. Selain namanya yang memang lokal banget, parfumnya benar-benar menjadikan aroma lokal sebagai bintang utama.
Dengan aroma yang Indonesia, aromanya terasa familier dan mudah ditemukan di sekitar kita. Sekilas saya bisa merasakan pernah menciumnya entah di mana sebelumnya. Entah bunga-bunga yang ada di rangkaian bunga pengantin, body lotion klasik milik orangtua, atau malah: aroma misterius yang muncul di sudut teras, seperti saya.
For me, it's not a scary experience, but rather comforting. Begitulah ajaibnya sebuah aroma pada memori manusia 🙂
Kembang Setaman Jasmine by Rumah Atsiri
Top Notes: Bergamot, Blackcurrant, Sampaquita, Green Pear
Middle Notes: Jasmine, Orange Blossom, Rose, Tuberose
Base Notes: Iris, Musk, Sandalwood